Kekecewaan Gamers Aceh Terhadap Fatwa Haram Game PUBG Oleh MPU Aceh
Pict From - www.mytabletguru.com |
Komunitas
Ruang Game juga mengaku bahwa beberapa tahun terakhir ini, game PUBG sudah
menjadi aktivitas professional mereka bahkan menjadi sumber penghasilan bagi
mereka.
Rizal
sebagai salah satu anggota mengatakan bahwa bagi sebagian anggota komunitas
Ruang Game di Aceh, game PUBG sudah menjadi sebuah profesi bukan hanya sekedar
hobi untuk menghabiskan waktu sia-sia. Game tersebut dapat menghasilkan rupiah.
Menurut
Rizal, komunitas game sudah hadir dan populer di Aceh sejak beberapa tahun
silam setelah munculnya Turnamen Game PUBG dan sistem live di YouTube, sehingga
banyak pula gamers di Aceh yang menjadikan permainan tersebut sebagai profesi,
baik streaming, adsense, atau bahkan menjual item tertentu dengan harga yang sangat
menjanjikan.
Bagi
mereka yang telah menjadikan game sebagai profesi dan sumber penghasilan
terbaru, aktivitas game PUBG bisa dikatakan berdampak positif juga bermanfaat.
Rizal
juga mengatakan bahwa sesuatu yang sudah populer pasti memiliki pro dan kontra.
Tapi mereka memanfaat game PUBG dengan sebaik mungkin. Meminimalkan dampak
negatifnya. Kalau kemudian disebut sebagai dampak yang negatif, tentu orang
yang merokok di warung pun juga berdampak negatif bagi diri sendiri dan orang
lain, pungkasnya.
Para
Gamers Aceh pun berharap dengan dikeluarkannya fatwa haram terhadap game PUBG
dan sejenisnya itu oleh MPU Aceh, mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk
bertemu langsung dengan para ulama, pemerintah, legislatif, serta pakar IT
untuk mencarikan solusi agar ada game lain pengganti PUBG yang tidak haram.
Posting Komentar untuk "Kekecewaan Gamers Aceh Terhadap Fatwa Haram Game PUBG Oleh MPU Aceh"